Autentik.id, Politik – Tensi politik menuju Pilkada Pohuwato kian hangat dibicarakan, capaian Partai Gerindra di Pileg kemarin dengan hasil 6 kursi ditambah hubungan NasDem dan PKB semakin mesra kian menguatkan Partai besutan Prabowo Subianto itu akan head to head dengan Golkar sebagai partai dengan perolehan kursi terbanyak.
Namun kedua partai besar di Pohuwato ini tentu harus mewaspadai kekuatan partai – partai gurem (partai peraih suara terkecil) jika bersatu. Pasalnya, hingga saat ini pun masing-masing partai dengan perolehan suara kecil belum mendeklarasikan diri untuk mengusung Figur Calon ataupun Pasangan Calon di Pilkada nanti.
Jika dihitung dari komposisi kursi di Parlemen Pohuwato, ada 5 partai dengan perolehan suara terkecil, yakni Partai PPP dengan torehan 2 kursi, serta Partai Demokrat, PDIP, PAN dan PKS masing-masing 1 kursi.
Jika kelima partai ini berkoalisi, tentu akan jadi lawan yang patut diperhitungkan oleh partai-partai besar. Terlebih 6 kursi tersebut, tersebar di seluruh wilayah Kecamatan.
Semisal Aleg PPP, Febriyanto Mardain dan Mizwar Yunus mampu menang di Dapil 1 (Marisa-Buntulia) dan Dapil III ( Lemito, Wanggarasi, Popayato Grup). Ada Aleg PAN, Muhamad Afif dan PKS Otan Mamu yang juga menguasai Dapil II (Paguat-Dengilo). Aleg PDIP Darwin Situngkir di Dapil IV (Randangan-Taluditi) dan terakhir Dapil V (Patilanggio – Duhiadaa) dihuni Aleg Partai Demokrat, Iwan Abay.
Kekuatan partai-partai ini tentu tak bisa dipandang sebelah mata, terlebih dalam beberapa kali perhelatan pesta demokrasi, kelima partai ini mampu bertahan ditengah gempuran partai-partai penguasa.
Kemungkinan partai-partai kecil akan bersatu pun kian kuat jika dilihat dari komposisi Fraksi di DPRD, dimana kelima Partai tersebut terinformasi telah bersepakat akan berada dalam 1 fraksi yang sama. Informasi ini juga dibenarkan Ketua DPC Demokrat Pohuwato, Iwan Abay, yang juga aleg terpilih.
“Saat ini kita pembahasannya soal DPRD, dimana untuk partai kecil ini kemungkinan akan jadi 1 fraksi. Tadi malam kita finalkan kita akan tetap jadi 1 fraksi. Terdiri dari lima partai,” kata Iwan Abay, Selasa (26/3/2024).
Disinggung kemungkinan adanya koalisi dan beranikah kelima partai kecil ini melawan partai besar di Pilkada nanti, kata Iwan, itu bisa saja terjadi jika semua partai yang ada dalam fraksi tersebut sepakat.
“Bisa jadi, karena komunikasi politik itu kan dinamis,” ujarnya.
Tak hanya itu, jika kelima partai ini benar-benar akan membentuk satu koalisi untuk mengusung pasangan calon Bupati dan calon Wakil Bupati di Pilkada Pohuwato, kata Iwan, tentu memenuhi syarat pencalonan.
“Iya pasti, dilihat dari sisi persyaratan juga memenuhi syarat untuk itu (mengusung),” kata Ketua DPC Demokrat Pohuwato.
Meski demikian, jelas Iwan. Seluruh partai, khususnya Partai Demokrat tentu juga melakukan penjajakan dengan partai-partai lainya seperti Gerindra, Golkar, PKB, hingga NasDem, untuk membicarakan arah politik dan masa depan Kabupaten Pohuwato kedepan.
“Iya pasti kita sebagai Partai Politik harus ada komunikasi dengan siapapun, tidak boleh menutup diri malah. Baik dengan teman-teman Gerindra, Nasdem, PKB, Golkar. Harus di bicarakan untuk bagaimana nanti melahirkan proses demokrasi yang baik dengan harapan untuk Pohuwato kedepan yang lebih baik,” pungkasnya.
Jika benar kemungkinan partai-partai peraih kursi kecil bersatu tentu Pilkada Pohuwato akan kian sengit. Tak ada dominasi Koalisi Gemuk. Namun, beranikah partai kecil ini melawan pengaruh partai-partai penguasa.. Lagi-lagi, hanya para elit politik Bumi Panua yang bisa menjawabnya.
Penulis : Riyan Lagili