Autentik.id, Politik – Cak Imin dan PKB akhirnya hengkang dari koalisi Indonesia Maju, bersama Gerindra, Golkar dan PAN, dan PBB jelang pendaftaran Capres-Cawapres Pemilu 2024.
Dinamika politik di elit Parpol membuat Peta persaingan capres-cawapres di tahun politik kian memanas.
Keluarnya PKB dari koalisi Indonesia Maju bersamaan dengan deklarasi duet Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, pekan lalu jadi pemicu ketersinggungan beberapa Partai.
Demokrat yang merasa dikhianati oleh NasDem langsung angkat kaki dari Koalisi Perubahan Untuk Persatuan.
Sementara PKS, meskipun bertahan dalam koalisi dan menyambut baik keputusan NasDem, juga merasa masuknya PKB dan Cak Imin dalam barisan kurang halus.
Baca juga : https://autentik.id/judi-online-digrebek/
Dikubu Prabowo, setelah deklarasi Anies-Cak Imin, Partai Bulan Bintang (PBB) menggelar Konsolidasi Pemenangan Prabowo di Kota Surabaya.
Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra menyebutkan, hengkangnya PKB bersama Cak Imin dari koalisi membuat calon pendamping Prabowo di Pilpres nanti tersisa 3 nama saja.
“Setelah Cak Imin pergi, calon wakil presiden di koalisi Prabowo tinggal 3,” kata Yusril.
Dirinya juga menyebutkan, ketiga nama tersebut ialah Airlangga Hartarto yang diusulkan Golkar, Erick Thohir yang diusulkan PAN, serta dirinya yang juga diusulkan Partai Bulan Bintang.
“Tinggal Pak Airlangga, Pak Erick, dan saya. Tinggal masyarakat menilai, memberi masukan dan komentar. Dan akhirnya nanti diputuskan oleh koalisi dan Prabowo,” tambahnya.
Kendatipun masuk bursa Cawapres Prabowo, Yusril mengaku tidak ingin getol agar ditetapkan sebagai Cawapres. Terlebih, kata Yusril, PBB tidak mematok harga mati dirinya harus cawapres.
“Barangkali saya salah satu opsi itu (bacawapres), tapi saya nggak ngotot-ngototlah. Kami PBB komitmen mendukung Prabowo,” tandasnya.
Dirinya juga menyentil respon Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atas bergabungnya PKB ke Koalisi Nasdem-PKS yang menurutnya berbeda dengan respon Prabowo yang ditingga Cak Imin.
“Beliau (Prabowo) justru biasa saja, oleh karena politik kan harus diantisipasi setiap segala kemungkinan,” beber Yusril.
Hingga saat ini, baru 1 koalisi (Nasdem,PKS dan PKB) yang telah mendeklarasikan diri akan mengusung pasangan Capres dan Cawapres untuk Pemilu 2024.
Sementara 2 Poros Koalisi lainya, Koalisi Gerindra-Golkar-PAN-PBB dan Koalisi PDIP-PPP, belum mendeklarasikan masing-masing Cawapresnya yang akan mendampingi Prabowo ataupun Ganjar Pranowo