Autentik.id, Peristiwa – Niat hati ingin memancing ikan, nasib Noldi Mohi pria asal Desa Patuhu, Kecamatan Randangan, malah berujung tragis saat memancing di perairan Kecamatan Wanggarasi bersama Ismet Mohi, sepupunya, Minggu (5/1/2025).
Dari informasi yang dirangkum, Keduanya berangkat dari rumah sekitar pukul 12:30 siang. Tak ada firasat keduanya akan ditimpa musibah. Diperjalanan menuju spot pancing favorit, mesin perahu yang akan digunakan rupanya rusak sehingga membuat keduanya sepakat untuk tetap memancing dengan menyusuri lautan yang terbilang dangkal.
Dengan kondisi Air laut hanya setinggi perut orang dewasa membuat keduanya mulai memancing, joran pancing mulai diayunkan sambil berendam. Hingga pukul 14.00 Wita, keduanya masih asik memancing sampai Ismet meminta Noldi untuk kembali ke daratan lebih dulu lantaran kail pancing Noldi kerap tersangkut.
“Pigi jo duluan ngana ka pinggir, kita masih mo ba pancing sadiki,” ucap Ismet memperagakan.
Noldi yang enggan meninggalkan saudaranya itu memilih untuk bersama hingga sore hari. Disitu air mulai naik hingga ukuran dada orang dewasa. Segera, keduanya pun bergegas menuju tepi laut yang berjarak 200 meter.
Disitu petaka pun tiba, keduanya mulai kesulitan untuk menghampiri tepian. Ismet yang dalam kondisi terengah-engah mencoba membantu saudara sepupunya itu yang terlihat kelelahan dan mulai tenggelam. Usaha Ismet menarik Noldi ke permukaan pun tak mampu membuat Noldi tertolong. Ismet dengan sisa tenaga mencoba mencapai tepian dan mencari pertolongan warga sekitar.
“Saya yakin dia masih ada di situ, pasti dia tidak mo kamana-mana,” ujar Ismet kepada warga.
Dibantu aparat kepolisian setempat bersama warga, jasad Noldi akhirnya ditemukan pada pukul 16:50 Wita. tak jauh dari lokasi terakhir. Jenazah Noldi kini telah berada di rumah duka, sementara Ismet masih trauma akibat peristiwa yang baru saja merenggut nyawa saudaranya itu.
Penulis : Riyan Lagili