Autentik.id, Editorial – Peta politik di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pohuwato nampaknya akan mengalami pergeseran. Belum adanya pasangan calon yang dideklarasikan masing-masing partai pemilik kursi di parlemen hingga perebutan siapa calon wakil bupati pendamping Bupati Petahana Saipul A. Mbuinga, membuat drama Pilkada Pohuwato akan berlanjut.
Belum adanya pernyataan resmi Gerindra terkait siapa yang akan mendampingi ketua DPC Saipul A. Mbuinga, tentu membuat beberapa partai lain yang telah kadung memberikan rekomendasi hingga hasil pleno mulai khawatir. Bahkan, khusus Partai Golkar, pengurus kecamatan Golkar mulai mendesak DPD II untuk melakukan pleno ulang.
Golkar Mulai Gamang
Belum adanya deklarasi pasangan calon oleh partai Gerindra, nampaknya membuat pengurus Golkar Pohuwato di tingkat kecamatan mulai Gamang.
Khawatir rekomendasi Gerindra tak sejalan dengan hasil pleno DPD II Golkar, Para pimpinan partai di kecamatan pun mendesak agar diadakan pleno ulang mengenai hasil pleno Golkar Pohuwato sebelumnya yang mengusulkan Saipul A. Mbuinga sebagai Calon Bupati dan Nasir Giasi sebagai Calon Wakil Bupati Pohuwato untuk Pilkada 2024.
Seiring desakan itu, Ketua DPD II, Nasir Giasi juga nampak lebih berani untuk menyatakan kesiapannya maju di Bursa Pilkada. Alih-alih penentuan pasangan calon Golkar tak hanya dari hasil pleno di tingkat kabupaten, Nasir seolah memberi sinyal siap dipasangkan dengan siapapun, termasuk Suharsi Igirisa. Meskipun hasil pleno awal nama Suharsi bahkan tak disebutkan.
Pernyataan Nasir yang siap di duetkan dengan Suharsi pun mengisyaratkan Golkar sedang menyusun plan B jika kader Beringin tak diakomodir Gerindra dalam pencalonan.
PKB dan Pasangan Baru Saipul-Iwan
Tak hanya Golkar, saling silang bakal cawabup Saipul juga muncul dari partai PKB. PKB yang akhirnya menentukan sikap akan berafiliasi dengan Gerindra, juga menyatakan kesiapannya mendukung Saipul. Bahkan tengah melakukan persiapan deklarasi Saipul A. Mbuinga sebagai Calon Bupati dan Ketua DPD NasDem, Iwan Sarifudin Adam sebagai Calon Wakil Bupati.
Pernyataan Idris Kadji tentu menimbulkan berbagai spekulasi, mengingat Partai Gerindra sendiri belum juga mengumumkan pasangan calon yang akan diusung di Pilkada Pohuwato nanti.
Kekuatan Baru di Medan Pertarungan
Berbeda dengan Pilkada 2020, panggung kontestasi 5 tahunan di Pohuwato kini berubah. Hamdi Alamri yang sebelumnya rival Saipul A. Mbuinga justru memilih bergabung dan berhasil menyumbangkan kemenangan atas Gerindra di Pileg 2024 dengan perolehan suara di atas dua ribu. Hasil ini tentu menjadi kekuatan baru bagi Saipul Mbuinga.
Pun dengan keberadaan figur-figur muda Gerindra yang mampu mengisi kursi di Parlemen, Sebut saja Abdul Hamid Sukoli, Yuliani Rumampuk, dan Mohamad Rizky Alhasni.
Di level Nasional, kekuatan Saipul tentu akan ditopang para tokoh politik Nasional. Jika pernyataan Ketua PKB Pohuwato Idris Kadji benar, suara Iwan Sarifudin Adam akan bergabung dengan loyalis Saipul A. Mbuinga, maka Pengaruh tokoh politik nasional seperti Rahmat Gobel, Elnino hingga Anggota DPR RI Nihayatul Wafiroh, sebagai Ketua DPW PKB Gorontalo, juga akan memainkan peran di Pilkada Pohuwato.
Jalur Independen dan Peluang Poros Tengah
Meskipun begitu, jalur independen Salahudin Pakaya dan Viky Prasetyo tak boleh dianggap remeh. Salahudin pernah merepotkan barisan Syarif Mbuinga dalam Pilkada Pohuwato 2010 lalu. Pun hingga saat ini, pasangan pengacara dan selebriti kondang ini mampu bertahan dalam seleksi pendaftaran jalur perseorangan. Membuktikan keduanya bukan kandidat yang bisa disepelekan.
Begitupun dengan Suharsi Igirisa, Srikandi Golkar satu ini juga patut diperhitungkan. Dengan rekam jejak tak pernah terkalahkan di pelbagai pesta demokrasi menandakan Suharsi punya barisan-barisan pendukung yang teruji.
Jika tak digaet Saipul, kans Suharsi untuk membangun poros tengah juga masih terbuka. Golkar dengan 7 kursi hasil Pemilu 14 Februari kemarin, sangat memungkinkan digunakan Suharsi menuju Panggung Pilkada.
Namun, Nasir Giasi, sebagai pemegang kendali Partai Golkar Pohuwato, juga pemegang hasil pleno nampaknya masih melihat situasi politik dan belum berani mengambil langkah pasti.
Meski begitu, Golkar dengan segudang pengalaman tentu memiliki strategi jitu yang nantinya memberi kejutan di menit terakhir. Bahkan bisa menjadi faktor penentu, seperti pada Pilkada 2020.
Figur Muda Tak Dilirik
Hasil PSU juga melahirkan gerakan politik baru, Kader PKB Muhammad Zikyan, dengan perolehan suara pribadi mencapai 10.409 suara dan mengamankan 1 kursi di DPRD Provinsi Gorontalo, membuatnya patut diperhitungkan. Terbukti, dua kali hajatan (Pemilu-PSU) Muhammad Zikyan masih kokoh.
Sayang, belum ada partai yang meliriknya, sementara Ketua Partai PKB Pohuwato telah menyatakan dukungannya kepada paket Saipul-Iwan (Siap).
Tak Hanya Gus Yayan (sapaan akrab), sejumlah figur muda lain dengan perolehan suara fantastis di Pemilu dan PSU nampaknya juga kurang menarik bagi para elit partai.
Spekulasi dan Ketidakpastian
Hingga saat ini, semua isu politik Pilkada Pohuwato belum bisa diklaim sepenuhnya, lantaran rekomendasi dari Pimpinan Pusat belum ditunjukkan kepada publik. Partai NasDem yang lebih dulu menerima rekomendasi DPP pun masih harus bersabar, sembari menunggu rekomendasi Gerindra untuk pasangan Cabup dan Cawabup Pohuwato.
Apakah Pilkada Pohuwato akan melahirkan kejutan di luar nalar politik? Atau justru isu-isu yang beredar akan terbukti benar? Pada gilirannya, drama politik di Bumi Panua akan memasuki episode baru.