Potret stan Pekan Raya Pohuwato 2025, Selasa (25/2/2025).
Autentik.id, Daerah – Pekan Raya, dalam bayangan banyak orang merupakan momen penuh gegap gempita. Gemerlap lampu, deretan stan dengan berbagai suguhan menarik, panggung hiburan yang tak pernah sepi, dan tentu saja, kerumunan masyarakat yang antusias mewarnai pesta tahunan itu.
Namun, di Kabupaten Pohuwato, Pekan Raya menyambut Hari Ulang Tahun ke – 22 Kabupaten Pohuwato, yang pagelarannya dipusatkan di Objek Wisata Pohon Cinta justru hadir dengan kejutan. Sebuah perayaan yang sepi peminat dan dinilai terkesan dipaksakan.
Dari pantauan awak media, di lapangan utama tempat acara digelar, para pengunjung yang datang disambut dengan deretan stan-stan kurang menarik, beberapa diantaranya kosong tak berpenghuni. Beberapa stan yang beroperasi tampak lesu, penjaganya lebih sibuk mondar mandir atau sekedar menggulir layar ponsel daripada melayani pengunjung.
Pekan raya ini memang sempat ramai, ramai dari para orang tua, wali murid yang antusias menyaksikan puluhan siswa-siswi sekolah dasar tampil dalam parade busana dari bahan bekas.
Menurut warga, hal itu Kreatif dan patut diapresiasi, sayang tak dikemas dan disosialisasikan dengan baik sehingga antusiasme tinggi hanya datang dari para orang tua. Seusai parade busana, lokasi kembali sepi seperti sedia kala. Tak ada tanda-tanda sebuah event akbar. Bahkan tak sedikit masyarakat menyadari sedang berlangsungnya Pekan Raya.
“Tidak dapat tau kalau ada acara pak. Ini saja cuma lewat. Mo ba singgah tidak tahu apa yang mo di lihat,” ungkap salah satu warga.
Tentu, ada niat baik di balik penyelenggaraan. Namun, niat baik saja tak cukup untuk menghadirkan kemeriahan. Dibutuhkan sentuhan profesional, strategi komunikasi yang baik, dan tentu saja, pemahaman bahwa Pekan Raya bukan sekadar agenda seremonial, melainkan sebuah perayaan yang seharusnya bisa dinikmati oleh semua kalangan. Sayangnya, yang terjadi kali ini justru sebaliknya. Pekan Raya yang kehilangan pekan dan rayanya.
Salah satu pengunjung menyayangkan jika Pekan Raya yang sedianya ramai akan hiburan, dekorasi stan yang menarik justru jauh dari kata Pekan Raya.
“Ya kalau hanya begini adanya kesannya dipaksakan,” ucap salah satu pengunjung.
Wakil Sekretaris Panitia Pekan Raya Pohuwato 2025, Herman Abdullah, menyampaikan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kaitan dengan pelaksanaan pekan raya tersebut. Hanya saja, diakuinya, waktu yang mepet membuat persiapan hingga sosialisasi pelaksanaan pekan raya terbilang singkat.
“Kita ini kan posisinya kemarin ketika ada efisiensi, keputusannya kita akan laksanakan atau tidak masih ada keraguan. Akhirnya disepakati tetap kita laksanakan dengan menghadirkan berbagai macam acara atraksi seni yang melibatkan masyarakat lokal. Nah waktu persiapannya jadi mepet,” ungkap Herman, saat dihubungi, Selasa (25/2/2025).
Ditanyai soal panitia pelaksana pekan raya, dirinya menyebut melibatkan semua pegawai internal OPD. Soal budget, kata Herman, porsi anggaran untuk pelaksanaan pekan raya hanya berkisar 50an juta. Namun lagi-lagi, kendala utamanya kata dia adalah waktu persiapan yang sangat mepet.
“Ini tanggungjawab bersama lintas OPD, kalau kami di lapangan sudah maksimal. Andai kita persiapannya masih jauh, juga hasilnya lebih baik,” pungkasnya.
Penulis : Riyan Lagili
Autentik.id, Legislatif - DPRD Kabupaten Pohuwato kembali menggelar Rapat Paripurna, Kamis (26/6/2025) di ruang rapat…
Autentik.id, Legislatif - Banjir bandang yang menghantam Kecamatan Wanggarasi hingga menewaskan 2 warga Desa Tuweya,…
Autentik.id, News - Banjir bandang yang melanda Desa Tuweya dan Bohusami di Kecamatan Wanggarasi masih…
Autentik.id, News - Sejumlah warga yang terdampak banjir menyampaikan apresiasi dan ungkapan terima kasih kepada…
Autentik.id, News - Duka musibah banjir bandang yang menghantam Desa Tuweya, Bohusami dan desa lainya…
Autentik.id, Peristiwa – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Pohuwato pada Jumat malam (20/6/2025), menyebabkan…
This website uses cookies.