Autentik.id, News – Suasana penuh semangat dan antusiasme mewarnai Pentas Seni dan Karya Lukis yang digelar oleh siswa-siswi SMA Negeri 1 Marisa, Kabupaten Pohuwato. Tidak hanya sebagai ajang unjuk kebolehan, event yang berlangsung juga menjadi wujud nyata hasil kerja keras dan dedikasi para siswa dalam mengembangkan kreativitas di bidang seni budaya
Berlangsung di wisata Pantai Pohon Cinta, Marisa, Acara ini merupakan bagian dari praktek mata pelajaran Seni Budaya yang juga dijadikan sebagai penilaian akhir bagi para siswa kelas XI dan XII.
Menurut Zulkifli Doda, guru Seni dan Budaya SMA Negeri 1 Marisa, kegiatan ini merupakan bentuk penilaian akhir dengan melibatkan proyek pementasan seni, di mana setiap kelas memiliki tugas untuk menampilkan karya mereka di depan publik.
“Pentas seni ini adalah bagian dari penilaian nilai akhir sumatif siswa, yang juga bertujuan untuk mengasah kreativitas dan bakat mereka. Setiap kelas memiliki tema yang berbeda; kelas XI menampilkan drama musikal, sementara kelas XII menampilkan karya lukis di atas kaca. Semua karya ini adalah hasil dari proses panjang,” ujar Zulkifli Doda.
Dijelaskannya, Pagelaran malam ini menampilkan dua karya besar: drama musikal yang dipersembahkan oleh kelas XI, dan lukisan kaca karya siswa kelas XII. Setiap karya tersebut merupakan hasil latihan yang dilakukan secara intensif selama berbulan-bulan. Tidak hanya itu, drama musikal yang disuguhkan pun mencakup suara dubing yang sepenuhnya diisi oleh para siswa sendiri, menunjukkan betapa besar komitmen para siswa terhadap setiap detail pementasan ini.
“Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar teori seni di kelas, tetapi juga dilatih untuk bekerja sama dalam tim, menghargai proses, dan mengembangkan bakat mereka. Ini adalah pembelajaran yang sangat berharga bagi mereka, yang tidak hanya terfokus pada nilai, tetapi juga pada pengembangan karakter dan kreativitas,” tambah Zulkifli.
Selain pentas seni, acara ini juga dilengkapi dengan Bazar yang digelar oleh siswa dengan dana yang mandiri. Bazar ini adalah inisiatif dari siswa untuk merayakan hasil karya mereka, tanpa melibatkan pihak luar. Tak hanya itu, organisasi siswa (OSIS) dan ekstrakurikuler basket turut memeriahkan acara dengan bazar murah.
Rustin, salah satu pengunjung menyebut melalui acara ini, SMA Negeri 1 Marisa berhasil menunjukkan bahwa pendidikan seni dan budaya bukan hanya tentang pembelajaran di dalam kelas, tetapi juga tentang bagaimana siswa dapat mengekspresikan diri, bekerja sama, dan menghargai setiap proses yang dilalui.
Bahkan menurutnya, Pagelaran ini menjadi bukti nyata bahwa bakat dan kreativitas siswa bisa berkembang dengan baik.
“Artinya lewat kegiatan semacam ini menjadikan generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga penuh seni dan jiwa kolaboratif,” pungkasnya.
Penulis : Riyan Lagili