Autentik.id, Tekno – Konsen terhadap isu perubahan iklim dunia, membuat para mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) ikut memberi ide inovatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di udara.
Atas ide tersebut, keempat mahasiswa masing-masing Javier Ahmad (Teknik Fisika), Wahyu T. Wicaksono (Teknik Fisika), Daffa I. Izaohar (Teknik Fisika), dan Glenshah Fauzi (Kimia) berhasil mengembangkan teknologi penyerap gas karbon dengan alat pemantau secara real time atau langsung.
Dengan pendanaan PKM C dari Kemendikbud, kempatnya berhasil mengembangkan teknologi penyerap gas karbon yang diberi nama CAPTURE atau Carbon Abatement, Performance Traking, and Utilization with Real Time Evaluation.
“Teknologi yang kami kembangkan ini bisa menangkap gas karbon dari udara melalui proses adsorpsi fisika dengan membran yang terbuat dari ekstrak tempurung kelapa,” jelas Javier, dikutip dari laman UGM, Kamis (26/10/2023).
Baca juga : Xiaomi Luncurkan Smartphone Terbarunya, ‘King of Performance’
Javier menjelaskan, CAPTURE dibuat untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dalam skala regional maupun global. Ia dan tim awalnya melihat penyerapan karbon yang terlepas ke atmosfer terkendala karena luasnya area penyebaran.
Olehnya, kondisi ini dapat ditanggulangi dengan adanya alat yang bisa mengarahkan udara yang mempunyai kandungan karbon masuk ke dalam filter CAPTURE dan secara spesifik akan menyaring karbon dari udara.
CAPTURE memiliki komponen antara lain adsorben tempurung kelapa, filter udara, kipas exhaust, sensor karbon, kontrol, sensor kapasitif, power supply, dan layar LCD sebagai monitor.
Kendatipun memiliki banyak komponen, namun alat ini diklaim mudah digunakan karena hanya berukuran 40x26x20 cm.